Cloud Hosting Indonesia

Translate

Kamis, 16 Februari 2023

Koneksi Anatar Materi 3.1.a.8


KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

 Disusun Oleh :
Ira Gusriani, S.Pd
Calon Guru Penggerak Angkatan 6
SMA Negeri 1Lhokseumawe



 Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin

Ing Ngarso Sung Tulodo

Didepan memberikan teladan. Seorang pemimpin tentunya memiliki dilema etika dalam kepemimpinanya. Keputusan yang diambil merefleksikan keseluruhan nilai kebajikan yang akan menjadi pedoman dan suri teladan untuk warga sekolah  dan  dalam mengambil keputusan kita harus mengimplementasikan  3 prinsip dalam pengambilan keputusan.

Ing Madya Maangun Karsa

        Berada ditengah memberikan motivasi pada murid. supaya anak memiliki progress.  Maka kita sebagai pemimpin pembelajar menuntun, anak dengan memberikan kebebasan dan dan menuntun atau meberikan arahan agar murid menemukan kemerdekaannya dalam proses pembelajaran dan paham akan nilai nilai kebajikan. sehingga akan berdampak pada pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dengan membuka paradigma yang mengandung dilemma etika yang dapat menghaluskan jiwa dan perasaannya.

Tut wuri Handayani

       Berada Dibelakang dapat memberikan dorongan kinerja murid dalam mengembangkan potensinya. Koneksi dengan materi pengambilan keputusan, guru memberikan dorongan pada murid dalam mengambil keputusan dengan penerapan proses 9 langkah tahapan keputusan sehingga keputusan.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Ketiga prinsip pengambilan keputusan yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)  merupakan hal yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang dalam menghadapi dilema etika, Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang, seperti nilai kebaikan, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, gotong-royong dan nilai kebaikan lainnya yang merupakan hal yang mempengaruhi dalam pembentukkan karakter murid.

            Maka sebagai guru penggerak dengan merujuk pada prinsip etika yang berbasis nilai nilai kebajikan universal yang telah disepakati, membuat keputusan diperlukan kesamaan visi, budaya dan nilai-nilai yang dianggap penting di sekolah akan menjadi acuan akan lebih jelas.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching yang telah dilakukan oleh pendamping atau fasilisator sangat membantu saya dalam berlatih merefleksi keputusan yang telah saya ambil. Dengan terus berusaha untuk berpihak kepada murid, keputusan yang diambil bermanfaat untuk banyak orang .Coaching adalah skill guru yang urgensi dalam menggali suatu masalah yang dihadapai diri, murid, rekan. Selain itu dengan memadukan dengan 9 langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil. 

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

    Dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab pendidik mampu memahami kebutuhan dasar murid serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki seperti kesadaran diri (self awareness),, manajemen diri(self management),, kesadaran sosial (social awareness), keterampilan berelasi serta keputusan yang bertanggung jawab. sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dilakukan secara penuh (mindfull).

            Dalam segala hal yang terpenting sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang akan terjadi dalam pengambilan keputusan, walaupun tidak ada keputusan yang bisa sepenuhnya mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Akan tetapi tujuan utama pengambilan selalu pada kepentingan dan keberpihakan pada anak didik

            Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

    Sebagai pemimpin pembelajaran amanah kepemimpinan merupakan prioritas yang urgensi yang harus dilakukan dengan terbaik. Nilai nilai inovatif, kolaboratif, mandiri dan reflektif yang tumbuh dalam diri pendidik mempengaruhi keputusan yang diambil dalam situasi dilema etika. Pengambilan keputusan yang dilakukan akan mempertimbangkan etika keprofesiannya.

    Seorang pendidik akan dapat mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab melalui berbagai pertimbangan dan langkah pengambilan dan pengujian sebuah keputusan terkait permasalahan yang terjadi.Apakah permasalahan yang dihadapi terkait dilema etika ataupun bujukan moral. Penididik yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, maka mengambil keputusan yang tidak bertentangan dengan moral dan hukum oleh karenanya nilai kebajikan yang diyakininya yang mempengaruhi keputusan yang diambil dalam situasi dilema etika

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

        Penerapan pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian 9 langkah dalam pengambilan keputusan sehingga dapat meimgidentifikasi dan mengadakan pemetaan dengan fakta yang relevan sehingga hasil keputusan yang kita ambil mampu menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman untuk muridnya dan hal lainnya yang dapat dilakukan di sekolah yaitu dengan menggunakan pendekatakan inkuiri Apresiatif BAGJA untuk melakukan perubahan menuju ke lebih baik.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

        Tanntangan saat dihadapkan dengansituasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan berbasis pada kebutuhan dasar manusia yaitu cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Berdasarka pemahaman tentang 4 paradigma yaitu  Individu lawan masyarakat (individual vs community),Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

        Tantangan yang saya hadapi di lapangan adalah dari pihak dalam dengan tidak dapat tegas dan berani mengambil resiko ketika dihadapkan dengan persoalan dilema etika atau bujukan moral. belum terciptanya komitmen dan harus terus ditingkatkan.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Dengan memerdekakan murid belajar, beararti kita telah memperhatikan kebutuhan belajar nya, sehingg murid akan mengekspresikan diri dengan bebas dan mengoptimalkan pengembangan potensinya. Murid juga akan belajar melakukan pengambilan keputusan. Pendidik yang mampu mengambil keputusan secara bijaksana akan memberikan hasil akhir yang baik dalam proses pembelajaran Oleh karenanya kita sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam melakukan pengambilan keputusan mampu memfasilitasi dan memerdekakan murid-murid dalam proses pembelajaran. Murid dapat mengambil keputusan yang bersumber pada minat, pemahamanan dan pengalaman belajarnya, tanpa paksaan dari pihak luar.

Guru yang diibaratkan seorang petani yang menyemai benih pada filosofi ki hadjar dewantara. Maka seorang guru bertanggungjawab untuk mengembangkan potensi yang dimiliki murid, maka setiap keputusannya akan memberikan pengaruh pada masa depan murid. Pengambilan keputusan ini menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan memberikan teladan bagi murid di masa depan.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

        Untuk mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, kita dapat memperhatikan kebutuhan belajar murid. maka murid akan dapat menggali potensi diri dan kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya dan menuntun murid. Keputusan pendidik dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan dari murid di masa depannya nanti. sehingga mampu menciptakan well being murid untuk masa depan yang lebih baik.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

        Kesimpulan akhir yang dapat ditarik dari pembelajaran modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran terkait dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya, Dalam menjalankan proses Pendidikan harus mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dan mampu dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan. coaching ini dapat membantu murid, rekan sejawat dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri, keterampilan cocoaching dapat diterapkan pada rekan sejawat atau komunitas terkait permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran. Selain itu diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills) untuk mengambil keputusan dan proses pengambilan keputusan diharapkan dapat dilakukan secara sadar penuh(mindfullness), sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada.

            Alur BAGJA juga dalam hal pengambilan keputusan harus berdasarkan Nilai kebajikan dan menggunakan yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being). Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran melatih diri untuk melihat situasi/masalah dengan jernih dari berbagai sudut pandang menggunakan cara penyelesaian yang tepat, dan mempertimbangkan dampak yang diakibatkan.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dilema Etika dimana kondisi yang dihadapkan pada situasi benar lawan benar yang terdapat  nilai-nilai kebajikan saling bertentangan, misalnya cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.

Sedangkan bujukan moral merupakan situasi benar melawan salah. Adapun paradigma pengambilan keputusan yaitu individu vs kelompok, rasa keasilan vs kasihan, kebenaran vs kesetiaan, Jangka pendek vs jangka panjang prinsip pengambilan keputusan, berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, berpikir berbasis rasa peduli, Menerapkan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan 

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran saya pernah mengambil keputusan situasi moral dilema. Keputusan yang ambil biasanya berbasis rasa peduli dan berbasis hasil akhir. Hanya saja saya belum pernah melakukan penerapan 9 langkah pengambilan keputusan.

 

Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Sebelumnya belum mengetahui  tentang paradigma , prinsip pengambilan keputusan dan langkah pengambilan keputusan, setelah mempelajari saya merasa penting mengidentifikasi paradigma  dan adanya dilematis yang dapat diukur dengan pengujian dengan memperhitungan penyelesaian keputusan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting karena materi pada modul 3.1 ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema etika. Secara individu sebagai pendidik ataupun sebagai pemimpin pembelajaran di kelas dan sekolah, saya dapat membuat keputusan yang efektif dan efisien serta menghindari pengambilan keputusan gegabah. Sebelum saya mendapat pemahaman tentang pengambilan keputusan.  Saya merasa bahwa banyak hal dan keputusan yang saya buat tidak didasarkan pada tehnik berpikir yang jelas. Tetapi dengan adanya pemahaman yang saya dapatkan dari modul ini, saya merasa terbuka paradigma dalam membuat keputusan yang tepat dan efektif, sehingga saya lebih mampu untuk memutuskan berbagai kasus baik dilema etika dan bujukan moral dengan menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan dan berupaya untuk mengimplementasikan keterampilan dalam membuat keputusan sesuai modul 3.1 serta menerapkan pengetahuan yang diperoleh dengan melakukan banyak berlatih.

 

Tags :

Cloud Hosting Indonesia
Cloud Hosting Indonesia
Cloud Hosting Indonesia
Cloud Hosting Indonesia