Materi Ajar Menyanyikan Lagu Tradisional
Menyanyikan Lagu Tradisional
Materi Ajar
Kelas : X
Kurikulum : Merderka
Kode : 10.1
Tujuan Pembelajran : Peserta didik mampu menyanyikan lagu
tradisional Nusantara, secara berkelompok (unison) maupun sendiri (solo) sesuai
dengan pitch, ritme, tempo dan dinamika yang sesuai dengan tradisi dan khasanah
aslinya.
Dalam Menyanyi notasi yang paling cocok untuk dipakai sebagai pedoman adalah Notasi Angka,
Maka menyanyi terlebih dahulu harus mengetahui Tangga Nada yang dipakai pada sebuah lagu.
Tangga nada adalah urutan berjenjang yang berpangkal dari nada-nada utama. Diawali nada dasar sampai dengan oktaf, yaitu
1 2 3 4 5 6 7 1
do, re, mi,
fa, sol, la, si, do.
Namun, dapat diartikan juga tangga nada adalah
susunan nada nada yang dirangkai menerapkan interval nada.
AMBITUS SUARA MANUSIA
Pembagian suara manusia
Suara Wanita
- Sopran merupakan suara tinggi wanita yang bisa menjangkau menjangkau nada C4 hingga nada G5
- Mezzo Sopran merupakan suara bernadan sedang mencakup nada bawah A, nada tengah C dan nada F kedua, nada atas G serta nada C tengah.
- Alto merupakan suara rendah wanita bisa menjangkau nada F hingga nada D2
Suara Pria
- Tenor merupakan suara tinggi laki laki yang bisa menjangkau nada B hingga G1
- Bariton merupakan suara sedang laki laki yang jangkauan nadanya adalah dari nada A hingga nada F1
- Bass merupakan suara rendah laki laki yang bisa menjangkau nada nada E hingga nada C1
Bernyanyi Unisono
Teknik vokal
· Pernapasan. Pernapasan ini dibagi
menjadi pernapasan perut, dada, dan diafragma. Pernapasan terbaik dalam
bernyanyi unisono adalah pernapasan diafragma karena membuat suara terdengar
jernih dan lepas, serta tidak membuat tenggorokan sakit. Meskipun begitu, jika
dilakukan dengan cara yang salah terus menerus, pernapasan ini dapat
menyebabkan stress, cemas, panik, sakit sekitar punggung dan leher, tenggorokan
sakit, atau bahkan pita suara menjadi rusak.
· Artikulasi, maksudnya
pengucapannya harus terdengar jelas. Jadi, kita harus membuka mulut dengan
lebar, namun tidak terlalu lebar.
·
Phrasering, maksudnya pemenggalan
kalimat dan tempat mengambil napas harus tepat.
· Resonansi, maksudnya memperindah
suara dengan getaran-getaran di sekitar mulut dan tenggorokan. Getaran ini lebih
bagus jika terdengar natural dan tidak dibuat-buat. Sehingga dibutuhkan latihan
terus menerus agar bisa menghasilkan resonasi yang jelas dan natural.
·
Intonasi, yaitu tinggi
rendahnya nada.
· Ekspresi wajah, maksudnya
ekspresi menyesuaikan dengan makna lagu yang disampaikan. Meskipun begitu,
bukan berarti lagu sedih mewajibkan kita menangis atau lagu yang lucu
mewajibkan kita tertawa.
· Gerak tubuh, yaitu gerak tubuh
harus sesuai dengan lagu yang dibawakan. Terkadang ada lagu yang membutuhkan
sedikit gerakan, namun terkadang ada yang membutuhkan gerakan lebih agar
terlihat menjiwai.
Jenis Jenis Tangga Nada
TANGGA NADA PENTATONIS
tangganada yang terdiri dari 5 susunan
nada yang berurutan pada satu oktaf.
Contoh terapat pada lagu daerah
- CUBLAK CUBLAK SUWENG
- GUNDHUL GUNDHUL PACUL
TANGGA NADA DIATONIS
Tangga Nada yang
memiliki 7 nada
Contoh lagu daerah
- Bungong Jeumpa
- Tanoh Lon Sayang
Tags : Kelas x Materi Seni Budaya Seni Musik